Graffiti Sebagai Karya Seni?



Dinding-dinding di sepanjang Jalan Tamblong yang semula putih bersih, kini sedikit berwarna. Kini, selain dipenuhi oleh "flyers" dan poster yang ditempel sembarangan, coretan-coretan jahil yang dibuat dengan cat semprot, juga mulai memenuhi dinding-dinding tersebut. Bikin mata orang-orang yang lalu lalang, mau nggak mau seperti tersihir untuk melihat atau sekadar melirik. Katanya sih, itu adalah graffiti, coretan yang dibuat untuk mengekspresikan kebebasan.

Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata. Graffiti yang banyak bertebaran di jalanan kota Bandung, masih sebatas coretan kata-kata yang merupakan identitas geng atau malah hanya berupa nama. "Itu masih bisa dikategorikan sebagai seni, walau mungkin pada levelnya berbeda, ya," ungkap Roy, seorang pelaku graffiti yang sempat belia temui ketika membuat satu graffiti di sebuah distro di bilangan Jalan Burangrang, Jumat (9/12).

Penggunaan cat semprot untuk bikin sebuah graffiti, sudah mulai dikenal di New York, akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot, dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, gitu bunyi tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Taki ini seperti ingin nunjukkin identitas dirinya. 183 yang ia tulis setelah namanya, nunjukkin tempat tinggalnya.

Gara-gara coretannya tersebut, orang-orang di seluruh kota jadi kenal dengan Taki, lewat coretan-coretan misteriusnya. Di tahun 1971, mister Taki ini diinterview oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah, kepopuleran Taki diikuti oleh anak-anak seluruh New York. Anak-anak ini tertarik karena kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas mereka --disebut juga tagging-- pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.

Setelah spidol, media yang kemudian biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang bikin tagging, nggak heran kalau setiap writers, pengen punya style sendiri. Dari situ, mereka nambahin warna-warna yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka mencoba untuk menuliskan namanya lebih besar. Dengan bantuan cat semprot, pengerjaan graffiti ini lebih cepet beres.

Makanya, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian setempat sampai melarang penjualan cat semprot pada anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko pun diberlakukan aturan serupa. Bahkan, setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.

"Bikin graffiti di public space itu seperti punya gengsi sendiri. Selain itu adrenalin bakal terpacu, karena takut dikejar polisi atau gangster," kenang Roy, yang pernah ke-gap sama gangster pas bikin graffiti di public space. Yup. Selalu public space yang menjadi sasaran para seniman jalanan ini untuk berkreasi. "Sebagian orang ada yang nganggep graffiti sebagai karya seni, tapi nggak sedikit juga yang bilang kalau coretan-coretan itu malah ngerusak," kata Radi, seorang mahasiswa seni lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai tindakan vandal. Mungkin banyak di antara Belia yang belum tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa diartikan sebagai tindakan yang merusak properti orang lain. It means, graffiti atau mural yang dilakukan tanpa izin di tempat-tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang yang berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik daripada dinding-dinding tersebut kotor, tidak terawat, dan penuh dengan tempelan flyers atau brosur-brosur yang nggak penting.

Kalau Belia lewat Jalan Siliwangi, mata terasa lebih segar karena ngeliat mural di sepanjang dinding jalan, pasti setuju kalau karya seni yang seperti itu bukan termasuk perbuatan vandal. "Iyalah. Soalnya mural di Siliwangi itu legal kok. Pihak Pemda, sekitar dua tahun lalu, pernah ngasih proyek itu buat kita," kata Yogie, yang bareng Radi, jadi konseptor pembuatan mural tersebut.

Mural yang berarti lukisan pada permukaan yang lebar, memang terasa lebih legal dibandingkan dengan graffiti yang berkesan liar. "Bedanya sih, mungkin hanya pada medianya aja ya. Kalau graffiti banyak pake cat semprot, sementara mural make cat tembok. Kalau nyeni atau nggaknya ya, tergantung yang liat. Nggak ada parameter khusus," lanjut Yogie.

Senada dengan Yogie, Roy pun bilang kalau bagus atau jelek itu relatif. "Susah sih, kalau mau bilang bagus atau jelek. Isi tulisan-tulisannya, mungkin dibilang jelek tapi malah keinget terus sama yang baca. Tapi graffiti di film Alexandria saya bilang butut, sementara orang lain mungkin bilang itu bagus," tandas Roy sembari memberi contoh.

Legal atau nggaknya sebuah karya di jalanan, bagi Roy yang juga lulusan FSRD ini, tetap dinilai sebagai sebuah karya. "Di Jogja, graffiti dan mural malah dilegalkan. Pemerintah setempat ngebolehin, bahkan menyediakan lahan untuk para street art berkarya. Sementara di Bandung, belum ada pelegalan seperti itu. Beda ceritanya kalau lu punya duit," katanya sedikit berapi-api.

Alih-alih sebagai tindakan vandal, graffiti, mural, tagging, dan sebagainya adalah merupakan kebebasan berekspresi. Tetapi, kebebasan berekspresi saat ini masih didominasi oleh kaum berduit, yang mampu membeli tempat untuk menumpahkan kreativitasnya. Sementara para seniman jalanan, mesti sembunyi-sembunyi atau malah kejar-kejaran dengan pihak aparat hanya untuk berkreasi. "Seniman yang jelas-jelas bikin karya di privat place aja sempat dibakar aparat, apalagi street art yang berkarya di public space," lanjut Roy.

Setiap seniman punya style masing-masing untuk mengekspresikan karyanya. Makanya, tidak sedikit seniman yang malah "bersaing" untuk bisa menciptakan karya bagus di tempat yang lebih lebar, misalnya, atau untuk meraih kepopuleran. Selain saingan, ada juga proses pembelajaran yang diturunkan dari seniman yang tergolong kelas senior kepada juniornya. "Yang baru belajar biasanya jadi kenek dulu. Kerjaannya masih sebatas ngewarnain, atau bantuin yang gampang. Seniornya, yang bikin sketsa di kertas dan di dinding," ujar Roy.

Proses bikin graffiti atau mural kurang lebih sama. Pertama, sketsa dibuat pada kertas, lalu kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke dinding. "Yang lebih gampang sih, si sketsa udah "ditembakkin" pake proyektor, jadi nggak perlu bikin sketsa di tembok. Tapi, ya, gengsinya mungkin lebih turun kalau dibantu pake proyektor," kata Roy lagi.

Nggak sedikit duit yang dikeluarin untuk bikin satu graffiti atau mural. "Untuk bikin gambar di tembok yang berukuran sedang, bisa habis kira-kira dua puluh kaleng cat semprot. Sementara ini (garasi distro yang sedang dibuat graffiti-red) abis 40an kaleng," jelas Roy.

Sayang banget kan kalau hanya ngabisin cat semprot untuk tulisan-tulisan yang nggak ada maknanya, atau malah bikin sebel orang yang liat. Radi dan Yogie pun punya pendapat serupa. "Kalau mau bikin graffiti atau mural, mending sekalian yang edun, daripada hanya tulisan atau gambar yang teu kaharti."katanya.

Graffiti sampai kapan pun mungkin bakal jadi kontroversi. Di satu pihak bakal bilang kalau graffiti itu perbuatan vandal, tapi pihak yang lain mengartikan seni, kebebasan berekspresi. Lain halnya di Yogyakarta, yang setiap seniman bebas berkarya, pihak pemerintah pun nggak perlu repot-repot ngejar-ngejar seniman yang bandel. Karya yang nggak bikin sakit mata, lebih-lebih sakit hati, tentu bakal diapresiasi dengan baik oleh masyarakat. Kebebasan berekspresi bisa saja diredam, tapi nggak bisa dihentikan.***

PILOX

graffiti

Minggu, 27 Januari 2008

BAB I

PENDAHULUAN



I.I LATAR BELAKANG

Seiring berjalannya waktu, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhitung sangat cepat. Sehingga produk-produk atau jasa yang diciptakan dari hasil perkembangan teknologi tersebut mengalami revolusi kearah yang lebih baik. Dengan perkembangan teknologi tersebut kini produk/alat yang beredar dimasyarakat memiliki ukuran yang lebih kecil/minimalis dengan kemampuan akses yang cepat dan berkapasitas tinggi. Tidak hanya dari hardware namun juga dari software hingga saat ini banyak sekali muncul, contohnya saja software-software yang memfasilitasi kita dalam mengakses internet. Dengan itu kita dapat mendapatkan banyak informasi tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri yang dikemas dalam berbagai format yang disesuaikan dengan kebutuhan kita. Tidak hanya itu kitapun dapat berkomunikasi jarak jauh yang dapat dilakukan di berbagai tempat.

Berkaitan dengan hal itu, maka laporan Project Work yang akan kami rancang masih erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. WAN (Wide Area Network) menjadi judul dan tema dalam pembahasan laporan Project Work ini. Antusiasme dan respon yang baik dari mayarakat menjadi salah satu faktor pendorong yang bertujuan agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Dengan pelaksanaan Tugas Pembuatan Laporan Project Work merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional, dan dengan ini diharapkan dapat terbina aktifitas,kreatifitas dan aplikasi siswa terhadap ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Komputer dan Jaringan yang menciptakan siswa-siswa yang berkualitas dan terampil yang dapat direalisasikan untuk terjun dimasyarakat. Sehingga dapat mengikuti laju perkembangan teknologi.





BAB II

SEKILAS TENTANG WAN



2.1 SEKILAS TENTANG WAN

WAN (Wide Area Network) adalah sekumpulan dari LAN atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan internet. WAN memiliki jangkauan geografis luas mencakup hingga seluruh dunia yang mencapai sampai 1000 km. Wan dinilai memiliki kecepatan tranmisi data lebih lambat dibandingkan LAN serta Error Rate yang kurang baik. Dalam penyaluran data WAN bersifat Dinamis dalam artian bahwa WAN memilih jalur manasaja yang dianggap lebih cepat dan lebih mudah sampai ke komputer tujuan. Metode komunikasi yang diterapkan pada WAN terbagi atas dua metode yaitu : Asynchronous Tranmision yaitu dalam komunikasi tidak tergantung pada waktu dengan kata lain komunikasi yang terjalin antara pengirim dan penerima tidak perlu disinkronkan terlebih dahulu sebelum dapat saling bertukar data.

2.2 FUNGSI DAN KEUNGGULAN WAN

  1. Memberikan fasilitas kepada masyarakat akan kebutuhan akan informasi.

  2. Memberikan Akses informasi dan komunikasi yang cepat menggunakan E-mail dan Chat.

  3. Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos dapat dikirimkan melalui E-mail.

  4. Sebagai sarana dalam proses pendidikan

  5. Mendapatkan berbagai informasi tidak hanya dari dalam tapi juga luar negeri

  6. Sebagai tempat untuk dapat menambah rekan untuk komunikasi dan sharing informasi.





BAB III

KERANGKA RANCANGAN



3.1 RANCANGAN MEMBANGUN WAN

WAN yang akan kami bangun terdiri dari dua area didalam satu area terdapat 1 komputer untuk Server dan 4 komputer untuk client yang tersambung pada satu Hub. Masing-masing komputer yang bertindak sebagai Server disambungkan pada satu Modem/Ethernet Card, dengan ini satu area WAN akan disambungkan oleh ISP (Internet Service Provider) kepada area WAN lain. Topologi yang digunakan dalam suatu area WAN yang kami rancang adalah Topologi Star (Bintang). Berikut gambar Topologi dan skema rancangan WAN :










Keterangan IP Address, Subnetmask dan Gatewaynya pada semua komputer

Peran Komputer

IP Address

Subnetmask

Gateway

Komputer Server 1 koneksi Radio/modem

172.16.66.1

255.255.255.0

219.83.114.113

Komputer Server 1 koneksi Client

192.168.0.100

255.255.255.0

-

Komputer Server 2 koneksi Radio/modem

172.16.66.2

255.255.255.0

219.83.114.113

Komputer Server 2 koneksi Client

192.168.0.150

255.255.255.0

-

Client 1.1

192.168.0.50

255.255.255.0

192.168.0.100

Client 2.1

192.168.0.51

255.255.255.0

192.168.0.100

Client 3.1

192.168.0.52

255.255.255.0

192.168.0.100

Client 4.1

192.168.0.53

255.255.255.0

192.168.0.100

Client 2.1

192.168.0.100

255.255.255.0

192.168.0.150

Client 2.2

192.168.0.101

255.255.255.0

192.168.0.150

Client 2.3

192.168.0.102

255.255.255.0

192.168.0.150

Client 2.4

192.168.0.103

255.255.255.0

192.168.0.150

DNS yang digunakan adalah : 202.155.0.10

202.155.0.15

Proses Pengerjaan :

1. Perencanaan

a) Membuat Proposal/Laporan Project Work dengan judul WAN

b) Membuat Perencanaan baik dari segi teknik maupun dari anggaran biayanya

c) Menentukan Spesifikasi bahan yang akan digunakan dalam pembangunan WAN

2. Setting Jaringan

a) Menentukan peran pada komputer baik itu sebagai Server maupun Client

b) Memberikan IP Address pada semua komputer

c) Memberikan Gateway

d) Menginstall program yang dibutuhkan pada masing-masing komputer agar

dapat saling berkomnukasi

e) Memberikan DNS




3.2 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA SPESIFIKASI PERALATAN

Bahan

Spesifikasi

Harga

Komputer server 1&2

Intel Pentium IV 2.4 Ghz

Rp.1.200.000

Memory DDR 256 Mb

Rp. 200.000

Hardisk Seagate 40 Gb

Rp. 350.000

Floppy Drive 1.44 Mb

Rp. 75.000

CD RW 52x24x52

Rp. 250.000

VGA Card 16 Mb

Rp. 55.000

Sound Card Yamada/ESS

Rp. 45.000

Keyboard Standar

Rp. 40.000

Mouse Optic

Rp. 75.000

Monitor 17”

Rp. 425.000

Modem

Rp. 50.000

Ethernet Card 100 Mbps

Rp. 50.000

Cassing Simbada

Rp. 250.000

Komputer Client

1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4

Intel Pentium IV 1.8 Ghz

Rp.1.000.000

Memory DDR 256 Mb

Rp. 200.000

Hardisk Seagate 30 Gb

Rp. 300.000

Floppy Drive 1.44 Mb

Rp. 75.000

CD R 48x

Rp. 95.000

VGA Card 16 Mb

Rp. 55.000

Sound Card Yamada/ESS

Rp. 45.000

Keyboard Standar

Rp. 40.000

Mouse Optic

Rp. 75.000

Monitor 15”

Rp. 315.000

Ethernet Card 100 Mbps

Rp. 50.000

Cassing Standar

Rp. 125.000

Switch Hub

SMC EZ-Switch 8 Port EZ6508 TX (1 Buah)

Rp. 625.000

Konektor

RJ 45 (18 Buah)

Rp. 50.000

Kabel

UTP 100 m

Rp 450.000

ISP

Speedy 385 Kbps Pendaftaran & biaya/bulan

Rp.6.200.000

Jumlah

Rp.12.765.000





BAB IV

KESIMPULAN


4.1 KESIMPULAN

Dalam tahap penyusunan Laporan Project Work ini dapat kami simpulkan bahwa untuk membangun WAN diperlukan adanya rancangan dari segi bentuk jaringan dan anggaran biaya. Untuk itu diperlukan adanya suatu konsep yang baik agar tercipta suatu realisasi yang tidak hanya sebagai sarana untuk proses pendidikan tetapi juga dapat mendatangkan keuntungan. Dalam suatu area WAN diperlukan adanya koneksi ke sebuah ISP (Internet Service Provider) yang berfungsi sebagai penghubung antara suatu area WAN dengan area WAN yang lain.








































PROPOSAL

TUGAS AKHIR/PROJECT WORK

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 PURWAKARTA

Bidang Keahlian : TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Program Keahlian : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN



Nama anggota kelompok : ANDI KURNIAWAN

ANDRI RAMADHANA

ASEP PERI

PEBY EFFENDY

RAINA ADESTHIA

SUHERMAN


JUDUL PROJECT WORK


WAN (WIDE AREA NETWORK)



Purwakarta, Januari 2008



Menyetujui :


DU/DI Pemberi Order Guru Pembimbing






( ) ( )


Kepala Sekolah Ketua Jurusan








(Drs. Zaenurrijal, MM) (Drs. Joko Priyono)

NIP. 131 409 752 NIP. 131 634 865






DAFTAR ISI




Cover ………………………………………………………………………………………………………... L1

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………. L2

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………. 1

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………….. 1

BAB II SEKILAS TENTANG WAN

2.1 Sekilas Tentang WAN ………………………………………………………………… 2

2.2 Fungsi dan Keunggulan WAN …………………………………………………….. 2

BAB III KERANGKA RANCANGAN

3.1 Rancangan Membangun WAN ……………………………………………………. 3

3.2 Rancangan Anggaran Biaya Spesifikasi Peralatan ………………………… 5

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 6






















PROPOSAL

PROYEK TUGAS AKHIR/PROJECT WORK

WAN (WIDE AREA NETWORK)

PADA

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN






















Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mengikuti Ujian Akhir Nasional (UNAS)

Tahun Pelajaran 2007/2008


Disusun Oleh :


Nama Anggota Kelompok : ANDI KURNIAWAN

ANDRI RAMADHANA

ASEP PERI

PEBY EFFENDY

RAINA ADESTHIA

SUHERMAN

Kelas : 3 KJ 1

Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan


PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 PURWAKARTA

KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

JL. Industri Km 4 Fax/Telp. (0264) 200163 Purwakarta 41151

2007/2008







KATA PENGANTAR




Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmatnya akhirnya penyusunan dan pembuatan Laporan Tugas Akhir/Project Work ini dapat diselesaikan

Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan segala kelancaran dan keselamatan yang diberikan Allah SWT dalam pembuatan Laporan ini, menjadikan Tugas Akhir Project Work pada semester VI ini tidak hanya sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional saja tetapi juga menjadi sebuah acuan untuk mengembangkan potensi dan keahlian terutama dalam bidang keahlian Informasi dan Komuinkasi khususnya dalam program keahlian Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 1 Purwakarta.



Purwakarta, Januari 2008




Penyusun





Tidak ada komentar: